Sabtu, 30 Oktober 2010

Cerita Seputaran Wanita Usia 35 ke atas

BERBAGI CERITA WANITA usIA 35 tahun ke atas

KATA PENGANTAR
Saya seorang wanita berusia 41 tahun, menikah, dan mempunyai dua orang anak. Anak saya yang pertama sudah duduk di kelas dua SMA, dan yang kedua duduk di kelas satu SD.

Saya mau berbagi pengalaman ataupun cerita mengenai perilaku wanita-wanita seusia saya yang sering saya temui di dalam lingkungan pergaulan saya. Topik mengenai wanita sangat menarik untuk dibicarakan karena wanita itu unik dan permasalahan-permasalahan yang ditemuinya seakan tidak ada habisnya. 

Masalah wanita yang akan dipaparkan dalam tulisan ini adalah hal-hal yang timbul di saat wanita tersebut menginjak usia dewasa yaitu usia 35 tahun ke atas.  Banyak faktor untuk wanita dewasa melakukan beberapa hal yang terkadang menimbulkan perubahan-perubahan, sehingga dapat mengakibatkan konflik terhadap lingkungan terdekat misalnya keluarga maupun lingkungan luar, yaitu pekerjaan ataupun pergaulan dengan sesama teman seusianya.

Ulasan-ulasan di dalam tulisan ini belum tentu sepenuhnya benar, karena ini hanya opini yang didasarkan pengamatan terhadap pergaulan sesama teman-teman seusia.  Karena karakter manusia diciptakan berbeda-beda, kita tidak bisa langsung memberikan stempel/cap kepada apa pun yang kita temui di dalam kehidupan kita sehari-hari.  Tujuan cerita-cerita wanita usia 35 tahun ke atas ini hanyalah untuk berbagi kisah dan memberikan masukan yang positif bagi teman-teman wanita lainnya.

Berdasarkan pengalaman di lingkungan yang saya alami dengan beberapa teman-teman seusia saya, disimpulkan beberapa bentuk-bentuk permasalahan yang timbul di saat wanita dewasa menginjak usia 35 tahun ke atas antara lain:

KRISIS KEPERCAYAAN DIRI ?
Saat ini semua wanita berlomba-lomba untuk mempercantik dirinya.  Kecantikan luar khususnya tidak hanya di dambakan oleh wanita-wanita muda akan tetapi masa sekarang ini wanita di usia 35 tahun ke atas juga sudah sangat memperhatikan penampilannya.  Apakah itu pertanda bahwa wanita yang sudah menginjak usia 35 tahan ke atas mulai merasa kehilangan percaya diri atau merasa lebih cantik diusianya yang semakin matang?

Melihat fenomena seperti itu maka bisnis yang berhubungan dengan produk-produk kecantikan dan tempat-tempat pusat kebugaran (fitness centre, gym) juga menawarkan berbagai program untuk memberikan kecantikan mau pun bentuk tubuh yang diinginkan oleh pelanggannya.  Bahkan produk-produk kecantikan yang illegal pun banyak berkeliaran sehingga para wanita-wanita yang menginginkan hasil yang instant bisa terjebak dan menanggung efek yang tidak diinginkan bahkan kematian.

Ratna pernah ke salah satu produk kecantikan di daerah Tangerang. Disebelahnya duduk seorang ibu yang ditaksir usianya sekitar 45 tahun.  Bentuk tubuh ibu tersebut lumayan gemuk.  Si ibu tersebut menyapa.....”Maaf Bu....sudah berapa kali ya ke sini?”  Ratna menjawab: “Baru 2 kali, dan ketemu dokter nya masih sekali... Saya diberi rekomendasi oleh teman supaya pada usia yang sudah kepala 4 bisa kelihatan lebih cerah”. Ibu yang berbadan besar itu kaget karena Ratna mengatakan bahwa dia sudah berusia kepala 4.  Ibu itu bilang... “Lho.....saya kira masih kepala 3 karena badannya bagus...”. Ratna menjawab bahwa sekarang berat badannya 60 kg dan usianya 41 tahun dan dua tahun yang lalu berat badannya 70 kg. Ibu itu bertanya lagi: “Kenapa bisa berat badannya turun?” Ratna menjawab lagi bahwa intinya dia berolah raga rutin selama 2 tahun, tidak menggunakan obat-obatan suplemen apapun, serta mengatur pola makan...

Ibu itu bercerita bahwa dia seorang dosen di salah satu universitas swasta di Jakarta. Dia berusia 45 tahun dengan berat badan 89 kg. Tahun lalu berat badannya pernah turun menjadi 55 kg setelah mengkonsumsi obat-obatan dari luar negeri yang semuanya bersifat instant.  Akan tetapi saat dia mengkonsumsi obat tersebut... adiknya yang juga ikutan mengkonsumsi obat yang sama yang tadinya berat badannya 85 kg dan turun menjadi 45 kg hanya dalam kurun waktu 3 bulan mengalami pecah ginjaldan akhirnya meninggal.  Sejak itu si ibu menyetop obat-obatan tersebut dan akhirnya berat badannya kembali ke 89 kg lagi.

Susi juga punya pengalaman beberapa bulan yang lalu, dimana tiba-tiba wajahnya dipenuhi oleh jerawat yang merah yang kemudian menghitam, padahal seumur hidupnya dia  tidak pernah punya jerawat di wajahnya. Akhirnya Susi pergi ke dokter kulit yang direkomendasikan oleh temannya dan menghabiskan uang puluhan juta rupiah dalam hitungan bulan, tapi tidak menghasilkan apa pun. Susi tidak percaya diri untuk ketemu dengan teman-teman dan merasa selalu diperhatikan orang-orang lain, sehingga setiap keluar rumah dia berusaha memakai foundation tebal untuk mengurangi bercak merah hitam tersebut. Suami Susi sampai bilang.... “Kenapa mesti panik dengan jerawat-jerawat tersebut?”. Susi menjawab “Mama tidak pernah seperti ini...”. Hingga suatu hari Susi pindah ke dokter kulit yang direkomendasikan lagi oleh temannya yang lain...... dan Puji Tuhan dalam hitungan minggu wajah Susi kembali normal.  Menurut dokter tersebut, pada wanita yang usianya mulai memasuki kepala 4 sering terjadi ketidakseimbangan hormon yang mengakibatkan timbulnya flek-flek hitam dan bahkan jerawat batu di wajah.

Contoh-contoh diatas adalah fenomena wanita-wanita yang usia matang saat ini. Banyak wanita dewasa saat ini melihat jerawat ataupun satu titik hitam saja di wajahnya sudah panik dan langsung berpikir bagaimana menghilangkan jerawat dan noda tersebut. Banyak juga  yang mencoba-coba produk kecantikan hanya berdasarkan pengalaman orang lain. Melihat wajah temannya mulus, putih, dan bersih mereka langsung mencoba produk tersebut, padahal belum tentu sesuai dengan kondisi kulitnya.

Sejak dua tahun terakhir ini Nita pergi ke fitness centre untuk mendapatkan kebugaran dan mempertahankan berat badan yang sudah ada saat ini. Di tempat nge-gym tersebut anggotanya mayoritas berusia 35 tahun ke atas.  Sering di depan cermin para wanita itu mengatakan: “Duhhhh..... kenapa tidak langsing juga ya?....Kok masih ada “HP” di sekitar pinggang?” Padahal kalau melihat postur tubuhnya si wanita tersebut tidaklah terlalu gemuk masih cukup ideal... Itulah wanita yang selalu ingin tampil perfect...... Tetapi wanita memang tak pernah lepas dari masalah kecantikan.  Sebenarnya kecantikan mereka itu buat siapa? Suami? Keluarga? Teman-teman? Siapa?

Cika mempunyai berat badan yang cukup besar yaitu 97 kg, pada usia 35 tahun. Cika rajin membeli peralatan olah raga untuk di rumahnya, akan tetapi tidak pernah digunakannya hingga Cika sering diolok-olok temannya dengan bilang begini... “Cika,  dengan dilihatin saja alat olah raga yang di rumah mu itu maka berat badan turun ya?.....”.

Ada lagi Rini... Untuk memotivasi dirinya suatu saat akan kurus maka dibelinya baju yang selalu berukuran kecil sehingga di lemari pakaiannya banyak baju baru yang tidak terpakai sama sekali. Temannya bilang ke Rini: ”Bagaimana kamu bisa suatu hari memakai baju-bajumu itu jika makan sate padang saja 3 porsi?”....... Padahal dia sudah membeli produk untuk menurunkan berat badan secara instant, jumlah uang yang dikeluarkan cukup besar akan tetapi hasilnya “nil”.  Setiap diajak untuk berolah raga bersama jawabannya selalu “Malu ah..... Di gym itu lingkar pinggang orang-orangnya kecil-kecil semua.....”.
Di salah satu tabloid wanita pernah dibahas bahwa wanita berusia 35 tahun ke atas merasa bahwa dirinya jauh lebih cantik dan selalu ingin tampil berbeda agar dapat pujian ataupun pengakuan dari lingkungannya.  Oleh sebab itu para para wanita tersebut berlomba-lomba untuk penampilan yang luar biasa, semakin banyak pujian yang diterimanya semakin merasa tambah semangat di usianya yang sudah mulai matang.
Beberapa hal yang dibutuhkan atau dapat dilakukan oleh seorang wanita dewasa untuk meningkatkan kepercayaan dirinya kembali adalah:
-          Dukungan dari keluarga dan lingkungannya
-          Memang diperlukan perawatan tubuh tapi jangan menggunakan obat-obatan yang menjanjikan hasil instant
-          Perawatan wajah juga sangat diperlukan karena di usia 35 tahun ke atas segala sel-sel kulit mati perlu peremajaan kembali dan itu memerlukan perawatan intensif, konsultasi ke dokter terladalah langkah yang tepat
-          Olah raga secara teratur
-          Hindari stress dan banyaklah bersyukur pada Tuhan

MEMERLUKAN COMMUNITY/PRIVACY?
Wanita dewasa saat ini juga tidak mau ketinggalan dengan anak-anak ABG atau pun para eksekutif muda yang suka nongkrong atau pun hang out di mall hanya untuk sekedar minum kopi ataupun cuci mata.

Momen hang out seusia wanita dewasa bersama dapat membawa kembali ke kepribadian asli saat remaja sehingga lupa pada usia.  Mengeluarkan joke-joke yang segar bahkan sampai membahas masalah yang tabu.....  Akan tetapi kebutuhan nongkrong bareng teman tersebut dibutuhkan oleh seorang wanita dewasa untuk sejenak terlepas dari rutinitas kehidupan, bisa juga seseorang dapat memetik hal-hal positif yang di-share oleh teman-temannya.

Wanita dewasa tidak sama dengan para eksekutif yang membahas pekerjaan atau bisnis..... ataupun ABG yang membicarakan seputaran cinta monyet mereka.  Perbincangan wanita dewasa lebih banyak ke arah kehidupun keluarga maupun pribadi..... dan hal-hal itu dibagi sehingga menimbulkan tawa...... atau tangis...... Tapi itulah, dengan adanya pertemuan atau nongkrong bareng tersebut para wanita dewasa merasa mempunyai komunitas sendiri dan merasa bisa diterima dilingkungannya.  Hanya perlu juga berhati-hati di lingkungan nongkrong seperti ini, karena jika kita terlalu terbuka belum tentu semua anggota kelompok  menerima apa yang kita share karena timbulnya reaksi negatif yang terkadang mengakibatkan perpecahan di dalam kelompok tersebut.

Perlu diingat bahwa ada hal-hal yang harus dihindari di acara hang out wanita dewasa, yaitu:
-          Membicarakan kondisi financial suami
-          Memamerkan kekayaan ataupun keberhasilan ekonomi
-          Menceritakan masalah/kondisi keluarga yang sedang dihadapi
-          Hal-hal bersifat pribadi lainnya, misalnya status married atau not married yet


Mengapa hal-hal di atas harus dihindari?
-          Strata ekonomi setiap orang di dalam group berbeda sehingga dapat menimbulkan kecemburuan
-          Jika menceritakan rahasia keluarga di dalam forum, kita tidak dapat menggaransi bahwa semua anggota grup benar-benar berada di pihak kita ataupun bersimpati dengan masalah kita
-          Kita harus jeli melihat di group siapa anggota yang benar-benar berada dipihak kita jika kita sedang mempunyai masalah.

Jadi pada dasarnya acara hang out tidak selalu menghasilkan sinergi positif akan tetapi tergantung bagaimana kita menyikapinya, karena para wanita dewasa juga memerlukan orang-orang yang dapat membuat mereka merasa muda kembali dan diterima dilingkungannya.
Santi mempunyai pengalaman di dalam komunitas seperti ini, dimana anggota tetapnya ada delapan orang. Mereka dulu semua satu kampus dan dipertemukan kembali oleh Mr. Facebook. Mereka membuat jadwal hang out atau dinner bersama untuk sekedar bercerita atau pun melepaskan kepenatan. Kelompok itu terdiri dari anggota yang berstatus sebagai wanita karier dan status ibu rumah tangga. Setiap bertemu topik yang dibicarakan mulai dari arrange travelling bersama... cerita-cerita lama..... joke-joke yang segar, dan saling meledek satu dan lainnya. Ternyata karena mungkin sudah lebih dari 23 tahun tidak bertemu selepas dari kampus, maka banyak karakter yang sudah berubah dan tidak saling kenal lagi satu dengan lainnya. Begitu juga kondisi ekonomi dan status keluarga yang sudah berbeda-bedayang menimbulkan riak-riak kecemburuan dan pandangan-pandangan berbeda atau negatif satu dengan lainnya. Bahkan ternyata ada yang melakukan adu domba satu anggotta terhadap lainnya hingga terjadi perpecahan dan ada beberapa anggotta yang jadinya keluar dari grup.

Kejadian seperti group Santi inilah yang sering terjadi di acara hang out wanita dewasa, usia yang sudah matang bukan jaminan cara berpikir setiap anggottanya sudah di titik kedewasaan juga.  Namun biasanya anggotta yang mempunyai sifat cemburu ataupun sirik akan membuat dirinya terlempar atau dijauhi oleh anggotta lainnya.  Jadi terjadi penyaringan langsung keanggottaan yang ditentukan oleh sikap anggotta tersebut.

Ada beberapa hal-hal positif yang sebenarnya dapat diambil dari hang out bareng wanita usia dewasa ini, antara lain:
-          Melepaskan kejenuhan dari rutinitas, baik itu sebagai wanita karier maupun ibu rumah tangga
-          Merasa diterima dilingkungan seusianya
-          Belajar dari pengalaman yang dibagi oleh teman-teman seusia dalam kelompok tersebut
-          Membawa perasaan muda dengan lelucon-leluconyang memancing tawa dan membawa kembali kenangan ke masa-masa usia ABG/remaja

STATUS?
Wanita yang sudah menginjak usia 35 tahun ke atas, tidak semua telah memiliki status menikah, karena ada juga masih memiliki status single, beberapa faktornya yaitu:
-          Pernah mengalami kekecewaan
-          Fokus kepada pekerjaan sehingga melupakan pernikahan
-          Ego yang terlalu tinggi dan mengakibatkan para lelaki enggan untuk membuat komitment berumah tangga dengan wanita tersebut
-          Keluarga terlalu dominan dalam kehidupan si wanita, sehingga sulit untuk mengambil  keputusan membentuk suatu rumah tangga.

Pada umumnya wanita yang mempunyai status lajang dan sudah menginjak usia 35 tahun ke atas lebih tertutup dan sensitive menanggapi suatu persoalan dibandingkan wanita seusianya yang sudah menikah. Hal tersebut bisa saja terjadi karena wanita menikah sudah lebih banyak mengalami variasi dan tantangan pembelajaran hidup di perkawinannya. Namun demikian, wanita yang sudah menikah pun dapat menunjukkan kepribadian “aneh” di usia dewasanya apabila kehidupan rumah tangganya tidak semulus yang diharapkannya. 

Rika sudah menginjak usia 43 tahun, mempunyai karier yang cukup bagus ditempatnya bekerja akan tetapi masih menyandang status melajang atau single. Status yang disandangnya tersebut terkadang mempengaruhi sifat maupun tingkah lakunya, Rika malu mengaku single jika bertemu teman-teman lamanya.  Rika selalu mengaku jika sudah mempunyai 3 orang anak dan suaminya bekerja di luar negeri.  Kondisi yang tidak perlu disembunyikan karena bentuk kebohongan apa pun nantinya akan terbongkar juga. Kebohongan tersebut membuat Rika agak sulit diterima oleh teman-temannya, baik di dalam ataupun di luar lingkungan pekerjaannya.

Vina, 43 tahun juga tapi mempunyai sifat kebalikan dari Rika.  Vina selalu mengatakan jujur tentang kondisi statusnya bahwa dia belum menikah.  Menurut Vina tidak ada yang perlu disembunyikan karena tidak menikah bukan berarti dunia kiamat. Status single tidak berarti menghalangi dia bergaul dan diterima di suatu kelompok tertentu.

Dari dua karakter Rika dan Vina dapat disimpulkan bahwa wanita yang sudah dewasa juga mempunyai cara pandang yang berbeda-beda dalam menyikapi suatu masalah.  Ada yang terbuka dan disisi lain ada yang tertutup.

Sedangkan bagi wanita dewasa yang sudah menikah, pada umumnya segala sesuatunya relative lebih terbuka kecuali jika kondisi rumah tangganya sedang mengalami masalah. 

Nani, usia 41 tahun sudah mempunyai anak 2 orang dan menikah selama 17 tahun.  Kehidupan keluarganya bahagia dan kondisi keuangannya lebih dari cukup. Nani selalu kelihatan lebih happy dan terbuka terhadap temannya. Teman-temannya melihat bahwa Nani tidak pernah mempunyai masalah di dalam kehidupannya, padahal Nani sudah melewati beberapa permasalahan dalam hidupnya dan pengalaman-pengalaman itulah yang membuat dia lebih santai menjalani hidupnya.

Masalah status ini sebenarnya topik yang sangat riskan untuk dibicarakan, karena di kalangan wanita dewasa ini bisa menyebabkan faktor kecemburuan. Ada yang merasa kenapa dia belum menikah, sementara teman-teman seusianya sudah menikah dan hidup mapan. Hal ini bisa menyebabkan perpecahan pertemanan diantara wanita dewasa jika tidak menyikapinya secara bijaksana. Wanita tetaplah wanita, tidak melihat berapa usianya, sifat cemburunya selalu ada dan hal ini bisa membawa masalah di lingkungan pergaulannya.

PUBER KEDUA?
Teori yang ada mengatakan bahwa pria yang berusia sekitar 40 tahun mengalami puber kedua. Kenyataannya teori tersebut tidak berlaku buat para pria saja akan tetapi wanita yang sudah menginjak usia 35 tahun ke atas juga. Di era modern ini di mana teknologi begitu canggihnya sehingga para wanita dewasa juga dapat melakukan hal-hal yang sama dengan apa yang dilakukan oleh para pria.

Wanita dewasa selalu ingin tampil cantik dan senang dengan kata-kata pujian, baik dari lawan jenis maupun sejenis. Merasa senang bila dikatakan seseorang...”Ehhhh..... kirain tante masih usia 32 tahun..... karena tante kelihatan masih sangat muda sekali.....”. Kata-kata itu bisa membuat seorang wanita dewasa merasa di awang-awang dan semangat mudanya kembali lagi.
Hal-hal seperti ini harus diwaspadai karena wanita dewasa biasanya sedang mengalami kejenuhan di beberapa faktor yaitu:
-          Rutinitas kantor maupun keluarga
-          Permasalahan-permasalahan yang dihadapi setiap harinya
Akibat dari kejenuhan tersebut maka si wanita dewasa mencoba  yang mencari sesuatu yang baru, yang apabila tidak disikapi dengan akal sehat bisa mengakibatkan kehancuran. Ini persis seperti puber kedua.

Evi, seorang ibu rumah tangga rajin ke gym setiap harinya.  Tujuan awalnya Evi  berolah raga adalah untuk menghilangkan kebosanan, menghabiskan waktu sambil menunggu anak-anaknya pulang sekolah, sekalian membentuk tubuh yang sudah mulai membesar oleh lemak-lemak kurang menyenangkan dilihat mata.

Untuk menunjang programnya di pusat kebugaran tersebut maka Evy menyewa  seorang Personal Trainer atau sering disebut PT. Seperti yang kita ketahui bahwa PT di pusat kebugaran biasanya ditempatkan wanita-wanita muda yang cantik-cantik dan pria-pria muda yang ganteng.  Selang beberapa bulan, Evy kelihatan sudah sangat dekat dengan PT tersebut dan bahkan terlihat cipika-cipiki di tempat umum dan terkadang mereka pergi bersama dengan menggunakan kendaraan Evy.

Perilaku-perilaku seperti itulah yang sering dijumpai pada wanita dewasa yang sedang mengalami masa “puber kedua”. Wanita tersebut merasa tersanjung dan akhirnya lupa bahwa sudah terbawa arus emosinya. Hal yang dapat membawa kehancuran pada wanita dewasa jika tidak segera menyadarinya dan  melawan pubertas tersebut untuk kembali ke jalur yang benar yaitu kembali kepada keluarganya.
Ada beberapa contoh wanita dewasa yang sedang mengalami masa pubertas keduanya mengalami kehancuran di dalam kehidupannya.  Kita ketahui fasilitas facebook yang mempertemukan kita dengan kehidupan masa lalu termasuk dengan orang yang dengannya kita pernah mengalami masa indah atau hal-hal lain yang tidak kesampaian dan ingin diwujudkan sekarang, telah menghasilkan beberapa korban. Jika tidak berhati-hati seorang wanita dewasa bisa terbawa arus pubertas keduanya ke apa yang disebut Cinta Lama Bersemi Kembali.  Banyak wanita dewasa di saat masa pubernya mengalami kehancuran dan bahkan mengorbankan keluarga yang sudah dijalankan selama ini. Akibat dari ditemukannya hal-hal baru di dalam kehidupannya, maka sering lupa yang menjadi tanggung jawab awal sebagai wanita dewasa yang seharusnya. Pada umumnya penyesalan akan selalu datang dan itu akan membuahkan pengalaman buruk dan kondisi yang tidak menguntungkan.

Beberapa hal yang perlu disikapi oleh wanita dewasa dalam menjalani masa puber nya yaitu:
-          Melakoni kegiatan-kegiatan positif yang tidak menimbulkan kejenuhan
-          Menguatkan keimanan
-          Mendekatkan diri kepada keluarga
-          Menjauhi teman-teman yang dapat menjerumuskannya ke dalam lingkungan yang tidak benar
-          Bersyukur pada kondisi yang dijalani saat ini


KATA PENUTUP

Beberapa ulasan ataupun cerita-cerita seputaran wanita dewasa di atas kiranya dapat bermanfaat buat para wanita dewasa di era modern ini. Semakin banyak kita mengenal siapa diri kita dan di mana posisi kita berpijak maka semakin besar kemungkinan bahwa kita tidak akan terperosok ke jurang yang dalam.

Mudah-mudahan dengan berbagi pengalaman sesama wanita dewasa, bertambah luas juga pemikiran kita tentang kehidupan ini sehingga menghasilkan hal-hal positip antara satu dan lainnya.

Salam buat semua sahabat-sahabat tercinta yang membaca tulisan ini.

Ditulis oleh:
Erwina Kasih Tarigan
Tangerang